Sabtu, 26 Mei 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-11 Labirin Demon (4)

Chapter 2-11. Labirin Demon (4)


Satou disini. Labirin dari seri klasik biasanya memiliki harta karun, monster dan perangkap misterius.
Meskipun bahayanya sangat besar, hasil yang kau peroleh dari level up yang mudah juga besar, ini bisa dikatakan sebagai sensasi sebenarnya dari labirin.
Party yang hanya terdiri dari warrior saja tentu memiliki keseimbangan yang buruk bukan?


Setelah dua kali istirahat, akhirnya kami sudah 80% dari jalan keluar labirin.
Sejak istirahat yang sebelumnya, kita belum melihat mayat korban lagi.

Equipment Pochi dan Tama telah berubah menjadi pedang pendek. Sepertinya status mereka lebih tinggi 3 level dibandingkan ras human.
Pochi memiliki skill [Enemy Search], [Throwing], [Dismantling], dan [Sword Skill]. Tama memiliki skill [Dismantling], [Collecting], dan [Short Sword], sedangkan Liza memiliki skill [Cooking], [Dismantling], [Spear], dan [Thrusting].
<TLN: Thrusting = menusuk>

“Temboknya~ aneh?”

Tama merasakan sensasi aneh dari dinding di dalam ruangan.
Ketikaku tatap, aku menemukan [Pintu tersembunyi]. Memeriksa map, pasti ada bagian di belakangnya.

Namun...
Aku mengubah sudut pandang peta.
Sekitar 5 meter dari ruangan ini, ada bentuk lubang tegak lurus dengan diameter 100 meter dibawahnya. Sebuah lubang, atau karena dalamnya sekitar 3 meter, ini perangkap?
Aku memperingati Tama dan yang lainnya untuk tidak mendekati tembok itu.

Ada persimpangan setelah ini, lalu tampaknya ada ruangan dengan 3 orang yang selamat didalam. Karena mereka sudah beristirahat selama 1 jam, mungkin itu adalah zona aman.
Meskipun hanya ada 5 ruangan lagi sebelum pintu keluar, karena mereka tidak memiliki map, itu tidak bisa dihindari.

“Semuanya, berhenti!”

Radar menunjukan titik merah yang menyatakan musuh mendekat dengan kecepatan tinggi. Karena hanya 1 musuh, aku bertanya-tanya apakah monster itu menyerang ruangan sebelumnya?
Sambil mundur, aku kembali memeriksa info dari monster itu.
Undead Beast, undeadkin, panjang 5 meter, tinggi 2 meter. Gigitannya dapat melumpuhkan, serangannya adalah cakaran. Sangat lincah. Kelemahan: Holy elemen.

“Levelnya... 40 katamu?”

Pembersih labirin huh...
Ini benar-benar terasa seperti game. Musuh yang sangat kuat akan muncul untuk membunuh pemain yang kehabisan waktunya.

Sebelum kita bertemu dengan musuh, kita kembali ke ruangan. 
Aku mengevakuasi Pochi, Tama dan Liza ke pojok ruangan. Sudah kuduga, musuhnya berbahaya. Jika mereka ceroboh, satu pukulan saja bisa membunuh mereka.

Musuh dengan santai muncul dari bagian itu. Mengerahkan kekuatannya hanya ketika diperlukan ya... ini adalah binatang seperti macan hitam dengan tanduk merah didahinya.

Undead Beast menghilang dari pandanganku!
Aku buru-buru melihat radar, tetapi posisinya tidak berubah...

Serangan musuh dari atas!
Ia melompat dan menendang langit-langit untuk menjatuhkan tubuhnya!
Dibelakang punggungku, aku merasa lantainya retak.

Sangat cepat walaupun itu adalah undead... Jika dia mulai melompat-lompat disekitar tiga gadis beastkin bisa berbahaya.
Melawannya secara frontal tidak baik.

Tampaknya untuk melecehkanku, undead beast membuka rahangnya sebelum memulai serangan gigitannya.
Aku melemparkannya kedinding.

Undead Beast mendarat didinding,

Aku mengumpulkan kekuatan dikakiku dan menyerangnya,

...Kemudian monster itu menerobos dinding dan jatuh ke lubang. Amiin~.


Sekarang, mengapa kita tidak bergabung dengan yang selamat?

Diluar persimpangan jalan, lantai dipenuhi dengan benang putih yang lengket.

“Stickysticky~”
“Kakiku lengket~ nodesu”
“Apakah itu jaring laba-laba?”

Tama dan Pochi membersihkan dengan pedang pendeknya.

Diruangan, ada 7 kepompong, 3 orang yang selamat ada di dalamnya. Kita harus menyelamatkan mereka selagi laba-labanya tidak ada. 
Ketika orang didalam kepompong menyadari bahwa kita mendekat mereka mulai meronta.

Untuk jaga-jaga, aku memeriksa mereka sebelum menolongnya.

Nidoren. Pedagang Budak, 40 tahun, level 11, skillnya [Negotiation], [Torture], dan [Arithmetic].
Viscount Jin Belton. Bangsawan, 33 tahun, level 15, skillnya [Fire Magic], [Flame Magic], dan [Social].
Viscount daughter Tana Belton. Bangsawan, 14 tahun, level 3, skillnya [Social], [Etiquette].
<TLN : Viscount = salah satu tingkatan bangsawan>

Viscount adalah orang yang memiliki pengaruh besar.
Meski begitu, kenapa seorang bangsawan ada di alun-alun?

kita membagi pekerjaan untuk menyelamatkan mereka.
Aku menangani si viscount, Liza anaknya, Pochi dan Tama bertanggung jawab untuk si pedagang.

Saat sedang melakukan penyelamatan, laba-laba kembali dari bawah dan muncul di radar. Sama seperti dengan beast undead sebelumnya, sepertinya ada lubang juga disini.

“Ada musuh! Pochi, Tama, Liza hentikan penyelamatan saat ini dan bersiaplah untuk menyerang.”

Para gadis beastkin menyiapkan senjata mereka untuk menyerang.
Setelah serangkaian pertempuran, kerjasama kita semakin membaik.

Untungnya mulut para korban seperti tersumbat, itu sebuah berkah tersendiri. Tidak ada hal yang berisik itu bagus.

Seekor laba-laba merangkak keluar dari lubang di lantai.
Pertama aku melempar kepalanya dengan batu untuk menghilangkan kesadarannya. Lalu Liza menusuk kepalanya dengan tombak, sementara Pochi dan Tama memotong sendi tubuhnya.

Aku pikir monster itu akan mati dengan satu serangan tetapi... Untuk tidak mati bahkan setelah kepalanya ditusuk, benar-benar seperti monster.

Liza mendapat serangan dari kaki laba-laba, Pochi dan Tama memotong dengan pedang pendeknya selama celah itu, memangkas hp laba-laba.
Karena sepertinya itu akan memakan waktu, aku melempar kerikil diam-diam untuk mengakhirinya.

Aku menyerahkan pengambilan magic corenya ke Tama, dan kembali melakukan penyelamatan.

“Aku tertolong. Aku berasal dari keluarga yang terhormat sang pendiri kerajaan Yamato-sama, kepala keluarga Viscount Belton saat ini. Viscount Jin Belton. Aku akan memberi hadiah setelah kita keluar dari sini!”
“Terimakasih banyak, Viscount-sama. Aku Satou, pedagang.”

Tepat setelah kami selesai berkenalan, penyelamatan si viscount selesai. Viscount langsung bergegas pergi ke tempat putrinya, mengambil pisau dari Liza dan menyelamatkannya sendiri.
Apakah karena dia tidak ingin demi-human menyentuh putrinya, atau karena dia berpikir untuk menyelamatkannya sendiri.

“Terimakasih telah menyelamatkanku, Aku Nidoren, seorang pedagang. Aku pasti tidak disukai para gadis disana, karena saya pedagang budak.”
“Aku seorang pedagang pemula, Satou.”
“Seorang pedagang... ya? Aku pikir kau adalah seorang petualang.”

Sambil mendengarkan Nidorean-shi, aku memberikannya air minum.

“Apakah kau tahu tentang petualang?”
“Ya... ah! Ini tentang petualang di Shiga Kingdom kan. Membunuh iblis di labirin, memburu magic core dan harta karun, itu adalah pekerjaan dengan resiko yang tinggi.”

Tama kembali dengan magic core dan aku menerimanya.

“Mengesampingkan ukuran magic corenya, mungkin karena labirinnya masih muda, tingkat kemurniannya masih rendah.”

Menurut Nidoren-shi, magic core digunakan untuk membuat magic tool, dan semakin tinggi kemurniannya, semakin efisien pengoperasian sihirnya menghasilkan magic tool yang lebih baik.

“Tetapi saja, itu adalah kerja sama yang hebat, pelatihan mereka pasti lama bukan? Budak yang baik seperti itu bisa berharga 20 gold coin satunya. Aku ingin sekali bertransaksi denganmu setidaknya sekali.”

Tampaknya lebih baik untuk tidak mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak secara resmi budakku. Karena itu terlihat baru saja kembali padaku.

Aku meninggalkan kenang-kenangan orang lain yang meninggal dari kepompong kepada gadis beastkin.
Aku memberikan makanan kepada Viscount Belton dan Nidoren. Tentu saja, itu bukan daging katak. Viscount makan dengan lahap walaupun dia mengeluh tentang rasanya. Putri Viscount hanya makan keju, dan menyeruput air. Pasti dia lelah.


Tiga ruangan tersisa sebelum pintu keluar. Viscount menggendong putrinya sepanjang waktu. Haruskah aku menggendongnya dipunggungku? Aku menyarankannya, tetapi ditolak.

Masalahnya adalah ruangan sebelah. Seperti penjara bawah tanah yang dibuat oleh GM buruk. Terletak diposisi yang tidak dapat dihindari, itu adalah rumah dari monster.
Pemimpinnya adalah demon level 35, lalu Skeleton Knight, Skeleton Deathschyte dan Skeleton Warrior yang berlevel 30. Lainnya Skeleton Soldier berlevel 10-15.

Perlukah aku berganti pekerjaan menjadi hero bertopeng?

Memeriksa map, pendeta tampan ada di 10 ruangan dari sini. Aku bermaksud untuk bergabung bersamanya, tetapi si putri viscount sangat kelelahan.
Lalu, setiap ruangan dihuni oleh 3 monster bertipe undead. Jika kita ingin bergabung mungkin akan membutuhkan waktu 2-3 jam.
Jika kita berhasil menerobos, ruang selanjutnya adalah ruang kosong tanpa musuh tetapi...

Liza dan Tama yang kukirim untuk mengintai kembali.

“Banyak sekali tulang~”
“Sesuatu yang bulat dengan sayap terbang di ruangan. Yang lainnya ada sekitar 20 skeleton monster. Kurasa lebih baik untuk mencari jalan memutar...”

Itu penilaian yang bagus, tapi pintu keluarnya hanya itu~
Baiklah, saatnya untuk menunjukan skill deception spesialku~ ...orz.
<TLN: Deception = menipu>

TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar