Selasa, 06 Februari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-3 Chant, Si Tentara dan Keributan di Siang Hari


Chapter 2-3. Chant, Si Tentara dan Keributan di Siang Hari


Satou disini. mengayunkan tongkat pendek, bukannya terlihat seperti seorang magician aku merasa seperti sebuah konduktor.

Skill Konduktor tidak muncul. Aku agak kecewa, Satou.

Bendera Harem sepertinya masih sangat jauh.


Setelah aku kembali kepenginapan, kutaruh semua set alkimia.

Aku ingin memasukkannya didalam <<Thirty Holding Bag>> tapi dari yang aku dengar dari Nadi-san saat tur, item ini sangat populer dikalangan orang kaya pada era dari leluhur raja Yamato, namun sekarang hanya bisa didapatkan untuk para tentara, bangsawan berpangkat tinggi, atau pedagang yang sangat kaya.

Karena itulah, Aku tidak bisa menggunakannya dengan sembarangan. Bukan masalah jika beberapa pencuri mengincarnya, tapi jika ada bangsawan yang melihatnya maka akan menjadi mustahil untuk tetap berkeliling di kota ini.

Mengikuti arahan dari Nadi-san kemarin, aku mengisi sebuah ember penuh dengan air dari kendi Hell Water. Aku celupkan sebuah pakaian ke air dan meremasnya. Aku keluarkan panci yang aku beli kemarin dan memasukkan pakaian ke dalamnya.

Baiklah, persiapan selesai!

Waktunya untuk melakukan chant Dry!
<TLN : Chant = merapal mantra>

“Lu lula la li lu... la?”

Walaupun aku bisa membaca katanya, aku tidak bisa mengucapkannya! Apakah aku harus membaca 100 huruf dengan cepat dalam satu menit?

Permainan mustahil apa ini?

Lalu, aku terus berlatih chant dengan merasa berkecil hati tetapi akhirnya aku tidak bisa melakukannya. Pakaian akan segera kering tanpa aku menggunakan sihir tetapi aku sama sekali tidak senang dengan hal ini.

“Baiklah! Ayo cari bantuan!!”

Aku bangun menggenggam tanganku!
Saat sedang dalam masalah ada Nadi-san! Mari meminta beberapa nasihat dari Nadi-san.

“Nadiemo~n, tolong bantu aku~.”

Walaupun rasanya seperti berpegangan ke sebuah sedotan, aku tetap menuju ke Worker’s Guild.

...Sayangnya, Nadi-san sedang absen.


Karena Nadi-san tidak akan kembali sampai malam, aku menuju ke toko buku di central district. Seharusnya ada buku lain tentang life magic selain yang aku beli.

Di perjalanan menuju ke sana, aku dipanggil ke toko pakaian. Sepertinya, pesananku telah diselesaikan lebih cepat.

Aku berpikir mungkin pemilik toko itu ingat saat aku berkata aku tidak mempunyai baju ganti, jadi dia mempercepat pesanannya.

Ayo kita terima setelah banyak merepotkan.

“Sangat cocok dipakai olehmu.”
“Ya, kau terlihat seperti pewaris dari perusahaan besar atau seorang bangsawan.”

Pemilik toko dan istrinya sangat memujiku.

Untuk memastikan ukurannya aku berpose didepan cermin besar.
Tapi bukankah baju ini lebih bagus daripada sampel yang kemarin? Tidak, aku tidak sedang memuji diriku sendiri.

“Benar, ini lebih bagus dari sampelnya.”
“Benar sekali! Karena pesanan itu terburu-buru, aku meminta penjahit yang berbeda dari biasanya, tapi garis halus dan jahitannya sangat bagus, sangat megah! Sungguh~ berkat pelanggan, aku menemukan penjahit yang bagus.”

Bagaimana yah, aku merasa aku ingin meminta maaf.
Setelah semua ini, mari kita kemasi pakaian yang aku pakai dan ganti dengan yang baru.


Saat aku sampai di gerbang aku diminta menunjukkan kartu identitasku. Menurut penjaga gerbang, ada beberapa pencuri yang masuk setelah gangguan, jadi sekarang diperlukan untuk menunjukkan identitasmu.

Di plaza, kebanyakan toko di jalan utama buka. Karena sebagian besar pertarungan terjadi di depan gerbang kastil, jadi kebanyakan toko tidak terkena kerusakan.

Aku membeli daun teh di toko spesialis menghadap plaza yang Nadi-san tunjukkan kemarin, aku juga membeli beberapa bumbu di toko rempah-rempah.

Di toko makanan mewah aku membeli nasi, miso, dan saus tiram. Seperti yang aku katakan, kenapa ini disebut fantasi?

Di depan kedai plaza, seorang penyair menyanyikan sebuah puisi tentang iblis kemarin dan ksatria dengan penuh realitas.

...Bukankah pria bertopeng perak itu adalah anak haram dari earl? Begitulah lagu tersebut dinyanyikan. Topeng tersebut sebenarnya adalah timah tetapi telah dirubah menjadi perak.

Karena aku sebenarnya sangat menikmatinya, aku memberinya sebuah koin perak. ...sebenarnya itu sedikit memalukan!

Beberapa kali aku menyimpang sebelum ke toko buku.


“Satou-san, terimakasih banyak atas hari kemarin!”

Semone-san menyapaku dengan senyum di dalam toko buku. Sepertinya, hari ini adalah gilirannya untuk menjaga toko.

“Halo Semone-san. Bagaimana keadaan kakekmu?”

“Yah, dia sudah disembuhkan dengan sihir, tapi karena umurnya, nenekku menjaganya untuk beristirahat selama 2-3 hari.”

Kakek tua, kau mempunyai cucu yang baik, aku iri.

Aku bergosip berbagai hal untuk menjadi bantal dari pembicaraan sebenarnya.

“Kau mencari buku tentang cara untuk berlatih tentang chant life magic?”

“Ya, aku bisa memahami penjelasannya dibuku yang aku beli sebelumnya, tapi aku kesulitan untuk melakukannya...”

“Umm, Satou-san, skill life magic sebenarnya mudah untuk diingat, tapi biasanya kau membutuhkan 3-5 tahun untuk menguasainya. Belum lagi, walaupun sudah berlatih sebanyak itu, 80% orang biasanya gagal melakukannya.”

Tapi aku mendapatkan skill tersebut setelah menerima life magic sekali? Ini memang sebuah cheat...

“Umm, walaupun kau sudah mempunyai life magic dari awal, orang yang bisa mengingat chantnya adalah...”

Karena aku tak akan kehilangan apapun, mari kita dengarkan.

“Orang yang mempunyai bakat dari lahir? Kan, ada orang yang berasal dari keturunan dari keluarga magician yang mempunyai kemampuan sihir dari lahir, namun orang seperti itu biasanya mempunyai anggota keluarga yang bisa menggunakan sihir...”

Tidak perlu belajar dari buku... adalah apa yang ingin dia katakan, eh.

Mau bagaimana lagi, aku akan membeli buku latihan vokal dan buku tentang akting.
Mari kita mulai melatih cara berbicaraku.


Toko sihir yang menghadap jalan utama ditutupi oleh kain terpal. Seperti yang kuduga toko tersebut tutup.

“Halo, onii-san yang gesit.”

Menolehkan kepalaku, disana, seorang gadis memakai baju one piece yang polos namun elegan memiringkan tubuhnya kedepan sembari memandangiku dengan mata yang mengadah. Dengan tubuh yang ramping dan rambut pendek yang lurus, dia adalah gadis yang cantik menawan.

“Halo soldier-san, kau memakai pakaian yang indah hari ini.”

>[Mendapatkan Skill Lip Service]
<TLN : Lip Service = pujian>

Tolong jangan ganggu pembicaraanku...

“Ehehe~, karena kami jarang mendapat istirahat, tidak banyak kesempatan untuk menggunakan baju ini~”

“Tentang kemarin, apakah retakan tulangmu sudah sembuh?”

“Ya! Aku ingin mengatakannya, tapi tempat dimana tulang patah masih terkadang terasa sakit jadi aku berpikir untuk pergi ke kuil.”

Untuk memastikan, dia adalah tentara yang aku selamatkan dari pohon kemarin.

Apakah kau tidak bisa menyembuhkannya sendiri?”

“Kau tahu kalau tidak ada metode penyembuhan di sihir angin kan?”

Rupanya begitu, setiap elemen mempunyai keahlian yang khususnya masing masing.

“Ah~ Zena sedang berburu lelaki~~!!”
“Oh, benar, mengesampingkan wajahnya,dia berpakaian rapi, selain itu, dia lebih muda! Bagus sekali, Zena.”

“Kalian, tolong jangan mengolok-olok dia. Walaupun dia seorang yang terlambat mekar, dia berusaha keras, mari kita lihat saja dia dengan hangat.”

Aku ingin tahu apakah mereka adalah teman soldier-san, beberapa gadis berisik berdiri di depan pintu toko sembari berbisik satu sama lain. Ada sedikit olokan halus didalamnya.
Jadi nama dari soldier-san adalah Zena eh, nama yang bagus.

Zena-san membuka dan menutup mulutnya dengan tenang dengan muka yang memerah.
Reaksi seperti ini sangat lucu~

“Ka, kalian salah. Aku hanya ingin mengatakan terima kasih untuk menyelamatkanku kemarin.”

Ketiga gadis tersebut mengeras sedikit setelah mendengarnya.

“Yang menyelamatkanmu maksudmu, jangan katakan padaku kalau dia!!”
“Dia adalah hero-sama yang bertopeng perak?!”
“Tidak mungkin! Kau tahu dia adalah orang yang mengayunkan palu besar dan kapak dua tangan secara bersamaan kan? Bocah yang terlihat lembut ini tidak mungkin bisa melakukannya.”

“Tidak... bukan seperti itu.”
Kata-kata Zena-san tidak menjangkau ketiga gadis itu.

“Tapi bukankah tinggi badannya cocok?”
“Bukankah warna rambutnya berbeda? Pria itu berambut pirang.”
“Dan dia tidak menggunakan sebuah topeng.”

“Mou, tolong dengarkan aku!”
Zena-san berteriak dengan sekuat tenaga!
Ketiga gadis tersebut akhirnya memperhatikannya.

“Pria inilah yang membawaku ke pos penyelamatan ketika aku tak bisa bergerak karena cedera kemarin!”

“Ah, jadi maksudmu adalah [[menolongku]] yang semacam itu.”
“Tapi tetap saja, itu adalah sebuah kesempatan emas bagaimanapun juga!”
“Jangan samakan dia denganmu, Zena tidak memiliki akal seperti itu.”

Yep, sangat berisik. Ini adalah urusan Zena-san. Ketiga gadis itu terlihat seperti mereka menghiburnya tanpa maksud jahat atau sarkasme, mereka mungkin mendukungnya.
Aku berpikir apakah ini adalah waktu yang tepat untuk memotong pembicaraan mereka.

“Senang bertemu denganmu, aku satou, seorang pedagang keliling. Aku berencana untuk tinggal di kota ini untuk sementara waktu, senang berkenalan denganmu.”

“Onii-san, kau benar bukan kekasih dari Zena-cchi?”

“Aku baru bertemu dengannya kemarin. Lagipula, aku baru mengetahui namanya setelah kalian memanggilnya.”

“Ta, tapi, untuk Zena sampai memakai rok untuk pergi kencan!”
“Ini bukan kencan.”(Zena)
<TLN: karena perbedaan kecil terkadang mustahil untuk diterjemahkan ke indonesia untuk mengetahui siapa yang berbicara dalam bahasa jepang, kami akan melakukan hal seperti ini ketika ada percakapan yang tidak jelas/ambigu. walaupun sebenarnya dengan adanya paragraf dibawah ini tidak terlalu dibutuhkan.>
“Tapi kau tidak pernah memakai rok sebelumnya, walaupun sedang libur.”

Zena-san dan ketiga gadis yang terlihat seumuran dengannya sedang berbicara dengan semangat.

“Aku senang jika kau mau pergi kencan dengan Zena-san. Gadis ini, walaupun umurnya sudah dewasa, tidak pernah berkencan dengan lawan jenis, apalagi seorang pacar.”
“Yep, walaupun dia adalah bangsawan yang jatuh tanpa emas atau status, dia adalah gadis yang baik. Dia berdada rata tapi dia adalah pengguna angin yang mahir dengan masa depan yang menjanjikan sebagai tentara.”

Kedua teman yang lainnya juga merekomendasikan Zena-san.
Aku suka sifatnya. Dalam lima tahun, setelah dia sudah ber-isi, mungkin aku akan mendekatinya~
Zena-san menghentikan perselisihannya dan kembali kesini.

“Kami tidak jatuh!! Adik kecilku memang benar mewarisi pangkatnya. Walaupun benar kalau kami tidak mempunyai emas atau status di pemerintahan...”

Jadi Zena-san adalah seorang bangsawan rendah.
...dia tidak keberatan tentang dada ratanya.

“Mari kita berhenti mengerjai Zena-san dan kembali ke kastil. Jika kita terlambat untuk shift, latihan spesial komandan akan menunggu.”
“Sam~pai~ nanti, Zena-cchi. Setelah ini ayo dengarkan semua yang terjadi nanti~”
“Zena, tembus dengan daya tarik dan ketidakberdayaanmu! Tunjukkan keberanianmu!”

Ketiga gadis itu dengan enggan kembali ke kastil.
Zena-san lega dan terlihat sedikit malu.

Hmm? Satu gadis kembali ke sini dengan berderap dan memberi Zena-san sesuatu.
Zena-san awalnya telihat biasa, kemudian setelah dia mengerti apa yang diberikan temannya, wajahnya berubah merah merona. Mungkin telah menduga reaksi seperti ini, gadis itu kembali ke teman-temannya sambil berkata “Semoga beruntung~”.

Zena-san diam-diam memasukkan apa yang diberi temannya ke dalam saku, dan aku tidak ingin tahu benda apa itu.
Karena aku seorang dewasa, yep.




TL : MobiusAnomalous
EDITOR : Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar