Selasa, 06 Februari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-1 Penanggulangan Bencana dan Gadis Miko

Chapter 2-1. Penanggulangan Bencana dan Gadis Miko


Satou disini. Aku merasa seperti prajurit veteran, tetapi sesungguhnya aku hanya masyarakat biasa, Satou.

Mungkin sulit menyebut ini sebagai kemenangan, tetapi pertarungan telah berakhir.
Setelah ini hanya tinggal pertarungan untuk penyelamatan dan pembangunan kembali.

Bukannya ini waktu untuk kandidat haremku muncul, kan?


Aku melepaskan jubah dan mantel di gang yang sepi. Sambil menggunakan magic pencarian seluruh map untuk mengecek keberadaan orang, aku juga melepaskan penyamaranku.

Lagipula itu hanya wig dan topeng…

Kutaruh peralatan menyamarku dan jubah kedalam folder terlarang di storage.
Jubah mana yang harus kupakai sekarang?

Aku mengeluarkan jubah mencolok yang tak terpakai.
Ini seharusnya tak apa.

Aku memutuskan untuk kembali ke jalan setelah berganti dengan jubah mencolok. Tentu, menggunakan rute yang berbeda.

Ada mayat tentara yang tersangkut di cabang pohon. Untuk terlempar sejauh ini… Aku menggabungkan tanganku dan mendoakannya.

Untuk sekarang ayo kembali ke plaza setelah melakukan doa penghormatan terakhir.

“Err… Orang mencolok disitu~.”

…Entah bagaimana ada suara yang berasal dari pohon.

Setelah memastikannya dari radar, tentara tadi ternyata belum mati, dia masih hidup.
Aku melihat keatas.

“Maafkan aku, bisakah kau memanggil tentara? Tak apa jika melakukannya setelah pertarungan di plaza berakhir.”

Kesan pertamanya cukup menyenangkan karena tak ada “Tolong aku”.
Walaupun tentara itu tersangkut dicabang pohon… Tangan dan kakinya masih dalam kondisi yang normal.

Sekarang, apakah ada pijakan untuk menolongnya?
…Mungkin aku akan menendang jendela itu dan mendarat di cabang pohon lainnya.

Aku terbang ke cabang pohon dekat si tentara. Karena ada kemungkinan untuk terjadi patah tulang, aku mendarat sambil mencoba untuk tak menggoyangkan cabangnya.

“Baiklah, aku akan membawamu turun jadi tolong jangan banyak bergerang.”
“Eh, bagaimana kau bisa kesini? Tolong jangan memaksakan dirimu dan panggil tentara saja!”

Pelan-pelan kubawa tentara itu ditanganku.
Jika dia terkena patah tulang, mungkin mendarat di tanah langsung bisa berbahaya…
Karena ada jarak sekitar 4 menter untuk sampai ke tanah.
Lalu, aku melompat ke atap yang lebih tinggi disamping cabang pohon.

“Aku berusaha melompat dengan hati-hati agar tak mengejutkanmu, kau tak apa-apa kan?”
“Ya, itu mengejutkanku tapi aku baik-baik saja.”

Aku berpindah dari atap ke atap untuk mencari rumah yang punya jalan turun dari atap.
Ada banyak pakaian yang belum dijemur, mungkin itu ditinggalkan setelah demon datang.

Setelah mengecek posisi orang-orang diradar. Aku keluar dari rumah ke halaman.
Membawa si tentara dengan gendongan ala tuan putri menuju plaza.

“Hey, aku punya sedikit pertanyaan…”
“Ya, apa itu?”
“Walaupun kau dihempaskan oleh demon, bukannya terlalu jauh?”

Ini bukan gag manga. Dari plaza kesini itu jaraknya lebih dari 10 meter.
<TLN: gag manga itu manga komedi>

“Aku dihempaskan oleh serangan demon, karena aku akan mati jika kubiarkan saja, aku menggunakan magic untuk mengurangi kecepatan jatuhku. Walaupun aku sudah kehabisan magic power. Aku tidak tahu harus bagaimana saat tersangkut di cabang tadi.”

Magic sepertinya berguna juga walau bukan magician sekalipun.

Ada pos perawatan sementara di plaza.
Didekat sana banyak alas digelar dan beberapa ‘orang’ dibariskan disana... itu bukan untuk yang terluka tetapi untuk mayat huh...

“Orang yang selamat dari reruntuhan, tolong berkumpul disebelah sana.”

Perempuan dengan mantel putih menyuruh orang-orang yang terluka berkumpul disana, jadi aku juga pergi.

“Untuk orang yang memegangi pasien, tolong buat sedikit jarak dari tubuh mereka.”

Seperti yang dia katakan, aku meregangkan tanganku untuk membuat jarak dari dadaku.

“Aku akan membersihkan kotorannya, mungkin sedikit mengejutkan, jadi tolong jangan jatuhkan mereka.”
"■■■ ■■■■ ■■■■■ Soft Wash."

Aku basah bersamaan dengan si tentara. Memang kotoran dan darah ( dari tentara yang mati duluan ) di jubah telah menghilang.

>[Life Magic Acquired]

Ini magic yang sangat berguna. Kalau ada magic seperti ini, mandi mungkin tidak diperlukan?

“Aku akan mengeringkannya.”

"■■■ ■■■■■ Dry."

“Sudah selesai. Tolong tunggu dilingkaran kapur disana. Itu tempat kita mengumpulkan orang yang terluka.”

Si jubah putih pergi ke orang selanjutnya.

Ini pertama kalinya aku mendengar chant magic dalam jarak yang dekat, tetapi bukannya kata, malah terdengar suara yang asing. Aku merasa itu terdengar seperti not musik dari DTM Software?

Walaupun tidak membahayakan nyawa, orang yang mengalami patah tulang dikumpulkan disana. Lingkaran ini sudah full ketika aku masuk. Aku tak punya luka apapun, aku disini untuk mendapatkan skill baru.

Dua gadis dengan pakaian miko dan atmosfer tenangnya mulai muncul, setiap miko ditemani pelayan mereka.

“Sekarang Miko Parion akan menganugrahimu keajaiban-Nya. Semua harap diam.”
Pelayan dengan tubuh besar berteriak kepada orang-orang yang terluka, “Tolong rilekskan tubuhmu~”.

Setelah orang-orang yang terluka tenang, gadis miko mulai membaca mantra.

■■■■■ ■■■■ ■■■
■■■■ ■■■■ ■■■ ■■■
(Lupakan... ini terlalu panjang, Miko-san.)
■■■■■ ■■■■ ■■■ Area Heal.

>Holy Magic: Parion Belief Acquired

Kebanyakan orang sepertinya sudah disembuhkan dengan magic tadi.
Dua orang pelayan berkeliling memberikan pengobatan tambahan bagi yang membutuhkan.

Pelayan besar berkata, “Karena ini patah tulang, tolong istirahat yang banyak”, sambil memberi pertolongan pertama kepada tentara yang kubawa.

Oh iya, ini bukan BL oke? Walaupun si tentara masih bisa tumbuh secara fisik, dia adalah perempuan tulen.


Sekarang, aku telah mempelajari banyak magic tetapi aku tidak tahu pengucapan mantranya, ada toko magic dan toko buku yang menjual buku magic ada di plaza, tetapi sekarang telah hancur jadi mungkin mereka tutup...

“Kebaikan yang kau lakukan untuk orang lain adalah kebaikan untukmu sendiri.”
<TLN: Peribahasa orang jepang>

Aku akan membuat diriku dikenal oleh toko buku dan toko magic dengan menolong mereka walau itu alasan yang egois.

Sebuah kereta setengah terkubur dibawah toko magic.
Setelah mengecek tidak ada orang yang selamat disekitar kereta, aku menariknya keluar.
...Ketika aku pikir kembali, melakukan hal ini terlihat sangat mencolok bukan?

Ada mayat dalam kondisi yang mengerikan tersangkut dikereta, rasa mual muncul dari perutku... Aku lemah dengan gore jadi tolong maafkan.

Bagian dalam toko magic telah dihancurkan tapi sepertinya orang yang di dalam baik-baik saja karena ada pintu belakang. Karena aku melihat sosok orang di pintu belakang dari radar, kupikir mereka tidak apa-apa, lalu aku menuju toko buku.

Dinding depan toko buku sudah hancur tetapi orang didalam sepertinya baik-baik saja. Ketika mengintip kedalam, banyak rak buku yang terjatuh dan isinya bertebaran kemana-mana,
Dari map, sepertinya disana ada dua orang yang tertimpa rak buku.

Rak bukunya disusun berdampingan, karena mereka dibuat dari kayu ebony yang tebal, itu sangat berat.
Aku angkat rak bukunya   masukkan bukunya ke rak   kapanpun aku mengangkat rak buku, buku yang tersisa menghalangi jalan dan aku tak bisa mengangkat raku buku selanjutnya jadi ini memakan waktu yang cukup lama. Dan juga karena aku takut rak bukunya akan rusak jika mengangkatnya dengan paksa.
Setelah satu jam, aku akhirnya bisa menyelamatkan seseorang.

Dia adalah laki-laki usia sekitar 10 tahun. Dia pingsan tetapi masih bernafas. Hpnya tinggal setengah, lalu aku berhenti dan membawanya ke pos keselamatan. Akupun tak lupa untuk mengatakan bahwa dia diselamatkan dari toko buku.

Yang mengobati bukan miko yang tadi, tetapi orang yang terlihat seperti magician dengan magic water untuk mengobati. Huh, healing megic bisa digunakan dengan banyak elemen. Sekarang pendeta sudah semakin banyak tetapi mereka memakai pakaian yang berbeda-beda, apakah mereka dari sekte yang berbeda?

Nah, sekarang berhenti menunda-nunda pekerjaan dan kembali bekerja. Karena ada satu orang lagi yang membutuhkan pertolongan yaitu si penjaga toko!

Aku melanjutkan mengangkat rak-rak buku dan menyusunnya kembali. Sampai akhirnya bisa menolong kakek tua si penjaga toko yang terkubur buku-buku.
Dia tidak tertimpa rak buku, sepertinya kejatuhan buku, HP dia sedikit rendah. Tetapi dia masih sadar.

“Terimakasih telah menolongku.”

Suaranya keras, cocok untuk jadi seiyuu. Kakek beruban yang romantis, dia pasti populer saat masih muda.
<TLN : Seiyuu = pengisi suara>
Diluar toko, nenek dan anaknya kembali. Sepertinya mereka sedang pergi berbelanja di gate barat yang sudah ditutup sekarang.

Aku membawa kakek tua ke pos keselamatan. Nenekpun mengikuti. Anaknya tinggal di toko untuk membereskan toko.

Di pos keselamatan, orang-orang yang terluka lebih banyak dari sebelumnya.
Seperti yang kuduga, para penyembuh tidak bisa mengangani semuanya. Dua pelayan miko yang tadi sudah kehabisan MP dan sedang duduk di bangku.

Aku mencari sesuatu di storage... ada.
Aku mengeluarkan tiga obat MP recovery dari tasku dan memberikannya ke mereka.
Ini adalah balasan untuk skill yang kudapat tadi.
Awalnya si pelayan besar mencurigaiku tetapi setelah tahu itu adalah MP recovery dia berterima kasih.
...tetapi, tolong berhenti minum dengan satu tegukan sambil tangan yang satu dipinggang. Kau terlihat seperti kakek-kakek.
Miko terdiam dengan wajah yang kelelahan. Kupikir dia sudah lelah menggunakan terlalu banyak magic.

Aku meninggalkan penjaga toko di pos keselamatan dan kembali ke toko untuk membatu membersihkan.

Aku hampir lupa hal yang penting.

Anak dari penjaga toko. Namanya dia Semone-san. Dia sebenarnya seorang cucu, dan berdada besar!
Walau tersembunyi oleh pakaiannya, tetapi tidak salah lagi itu E-cup! Dengan rambut blonde panjang dan sepasang mata biru, dia berumur sama dengan Nadi-san.

Aku membetulkan posisi rak buku sambil mengobrol dengannya, aku menikmati pekerjaan ini sambil menempatkan buku yang tidak pada tempatnya.
Aku suka mengorganisir buku.

Aku menandai semua buku yang menarik saat menempatkannya.
Tanda panah banyak terlihat di AR.

Saat hari sudah mulai gelap, penjaga toko kembali.
Aku menolak undangan makan malam dengan sopan, dan hanya membeli tiga buku yang menarik lalu pulang. Mereka awalnya mau memberikan buku itu sebagai ucapan terimakasih, tetapi aku meminta cukup diberi sedikit diskon saja.

“Pedoman Turis Royal Capital”, “Buku Pengenalan untuk Life Magic”, dan “Buku Life Magic” yang seharusnya 2 gold coin dan 3 silver coin menjadi 2 gold coin saja.

...Sayangnya, anak penjaga toko sudah menikah. Suaminya adalah magician...

>Title [One Who Prays for the Dead] Acquired
>Title [Rescuer] Acquired
>Title [One Who Protects Books] Acquired
<TLN : One Who Prays for the Dead = Dia yang mendoakan untuk orang mati, Rescuer = penyelamat, One Who Protects Books = dia yang melindungi buku>




TL : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar