Minggu, 21 Januari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 1-4 Desa Yang Terabaikan, Skill dan Anak Hilang

Chapter 1-4. Desa Yang Terabaikan, Skill dan Anak Hilang


“Halo, Suzuki disini. Aku sangat kesepian, mungkin aku akan mati kesepian.”

Aku benar-benar butuh teman.
Setelah mencapai jalan raya, aku tersesat. Sudah 7 hari sejak itu dan aku masih belum mencapai peradaban manusia.

Ngomong-ngomong, entah bagaimana aku mendapat skill ini : [Sprint], [3 Dimensional Maneuver], [Jump], [Sing], [Camping], dan [Washing].
Namun, skill itu masih berwarna abu-abu karena aku belum mengalokasikan point satupun ke skill itu.

Aku sepertinya belajar [Sprint][3D Maneuver] dan [Jump] setelah meteor penghancur yang kedua, tetapi aku mengabaikannya karena bingung.

Ketika aku bermain-main dengan pistol, map menghalangi pandanganku jadi aku mematikannya dan mengubah log ke icon view, lalu aku menyadari sesuatu. Dari log tertulis tempat ini adalah tempat dengan kasur & atap tetapi bukannya itu tanah perkemahan? Aku bergumam pada diriku sendiri.


Hari ke-8, aku akhirnya menemukan tempat seperti desa di map area yang luas.
Aku berlari menuju desa itu. Namun tidak ada hawa kehadiran manusia menurut map. Aku bertanya-tanya apakah mereka mengungsi atau telah dimusnahkan? Tidak, mereka seharusnya sudah kembali jika mereka mengungsi, karena sudah satu minggu sejak kejadian itu.

Sebelum aku mencapai persimpangan jalan menuju desa.

Ada penunjuk jalan di pinggirnya. Kayu sepanjang 1.5 meter ditancapkan ketanah. Destinasi tertulis disitu dengan semacam tinta.

“Aku tidak bisa membacanya…”

Sesuatu tertulis disitu, tetapi aku tidak bisa membacanya sama sekali. Pada akhirnya, tulisan ini sangat berbeda dari semua bahasa yang  kuketahui dari dunia nyata. Kenyataannya ini sangat mirip dengan tulisan fiksi dari game.

Aku tetap membuka map dengan zoom yang maksimum, memperlihatkan area yang luas.
Selagi merasa sedikit jengkel karena tidak bisa membaca petunjuk yang dinanti-nanti, aku menekan persimpangan jalan pada map. Tidak ada maksud apapun dengan apa yang kulakukan ini, tapi kali ini sepertinya tepat sasaran.

“’Selamat datang di Enikei Village’,’Seryuu City 32Km’,’Until Kazo Kingdom 105Km’; Aku bisa membacanya!... atau sebaliknya, ini ditulis dalam bahasa jepang!”

Sebuah pop up display muncul diatas map, yang ditulis dengan bahasa jepang. Ini sepertinya efek dari tampilkan semua musuh pada peta? Sangat beruntung.

Untuk saat ini, Seryuu City sepertinya yang paling dekat dari sini, tetapi ini terlalu datar.

Setelah semua ini, ayo pergi ke desa Enikei dulu. Aku tahu disana tidak ada apapun, tetapi aku merasa seperti kalah jika melanjutkan perjalananku tanpa melihatnya dulu!
Mungkin disana ada quest tersembunyi! Jika ini mimpiku, harus ada pastinya!!!

Desanya sudah terlihat di sisi lain lahan hanya dalam waktu 5 menit. Antara jalan kecil yang memanjang dari lahan yang kelihatannya sudah ditinggalkan selama beberapa tahun. Ini adalah dunianya rumput.

Meskipun dari kejauhan, aku bisa melihat banyak rumah yang terbakar habis. Setiap rumah punya satu hal yang sama, seluruh atapnya terbakar habis.

Menilai dari posisinya, sepertinya ini adalah “Desa yang ditinggalkan setelah serangan dari Dragon”.

Tidak ada tulang yang berserakan, tetapi banyak benda seperti keranjang untuk mengambil hasil panen, cangkul, dan bermacam-macam alat pertanian berserakan seperti ditinggalkan terburu-buru.

 Aku menatap peralatan yang berserakan, dan kupikir ini terlalu berlebihan jika ku anggap ini sebagai wahyu, aku mendapat sedikit ide.

“Jika aku mendapat skill mencuci dari mencuci pakaian. Mungkin aku akan mendapatkan suatu skill jika menggali beberapa lahan tanah?”

Aku mengambil cangkul dan menggali lahan dengan itu.

>[Cultivation Skill Acquired]
>[Farming Skill Acquired]
<EDITOR : Cultivation = bercocok tanam, Farming = bertani>

Itu muncul di log seperti yang kuduga. Meskipun aku tidak menyangka skill cultivation akan muncul juga. Agar situasi jadi lebih baik, aku mencoba banyak hal.

Serentak, aku mencabut sayuran yang keluar diantara rerumputan.

>[Harvest Skill Acquired]
<EDITOR : Harvest = panen>

Ini sedikit menyenangkan.
Meskipun demikian, ini adalah easy mode, eh ?
Coba kupikir, sayuran apa ini? Apakah ini bayam, komatsuna?
<TLN: Diwiki ada kok>
Aku menatapnya dan AR message muncul diatas sayuran itu yang menunjukan “Hisaya Grass, daun sayuran. Ini jarang dimakan mentah, biasanya diproses terlebih dahulu dengan bumbu atau diawetkan.”

Yep, ini sangat mudah. Sepertinya ini fungsi yang berbeda dari pencarian di map.

Secara tidak sengaja, aku menarik rumput juga.

>[Weeding Skill Acquired]
<EDITOR : Weeding= memotong rumput>

Aku tidak memotongnya, aku hanya mencabutnya.

Aku pergi kesuatu tempat yang terlihat untuk menahan angin, aku mengambil kapak dan menebang pohon yang sesuai.

>[Lumbering Skill Acquired]
<EDITOR : Lumbering= berkayu>

Apa ya selanjutnya? Aku harus mencoba beberapa ide.
Aku menulis formula matematika di tanah dengan cangkul .
1+1=2

>[Arithmetic Skill Acquired]

Fumu, jika ini bisa laluE=mc²

>[Lost Knowledge Skill Acquired]

Teori relativitas yang terkenal adalah pengetahuan yang telah hilang?
Aku lebih suka mendapatkan skill untuk terbang atau sejenisnya…

Kali ini aku menuilis beberapa karakter dalam bahasa jepang.

>[Painting Skill Acquired]

Painter-san mungkin akan marah.
Selanjutnya aku menulis  ○×  sebagai alternatif untuk membuatnya seperti permainan anak kecil.

>[Game Skill Acquired]

Apa semuanya baik-baik saja?

Aku coba hal lainnya setelah itu.
Aku mencoba mengikir kayu dibelakang rumah dengan pisau kecil.

>[Carpenter Skill Acquired]
>[Weapon Creation Skill Acquired]
<EDITOR : Carpenter= tukang kayu, Weapon Creation = membuat senjata>

Sebagai tambahan, aku melapisi kayu dengan kulit yang aku ambil dari storage.

>[Leather Craft Skill Acquired]
<EDITOR : Leather Craft= kerajinan dari kulit>

Aku membuat sapu sederhana lalu membersihkan area dibawah kakiku.

>[Cleaning Skill Acquired]
<EDITOR : Cleaning= bersih-bersih>

Aku kehabisan material. Ketika kucoba untuk menemukannya lagi aku menemukan kuburan dengan kuil kuno.

Karena aku tumbuh dipedesaan, secara tidak sengaja aku menggabungkan tanganku layaknya sedang berdoa untuk nenekku.
Aku mempersembahkan beberapa potong daging dan menuangkan sake di cup.

>[Prayer Skill Acquired]
>[Title: Devout Believer Acquired]
<EDITOR : Prayer= berdoa, Devout Believer = taat beragama>

Umu, aku tidak bermaksud untuk mendapatkan skill…

Material yang kubutuhkan sudah habis, aku mulai merasa lelah mendapatkan skill baru, ayo pergi dari desa ini.
Matahari terbenam saat aku kembali kejalan raya.
Aku berjalan lurus menuju Seryuu City, menuruti penunjuk jalan. Setelah membiasakan mataku dibawah rembulan, dikegelapan, aku berlari menyusuri jalan raya.

Ketika menjelang fajar, area yang luas dipeta menunjukan seluruh bagian dari Seryuu City. Tentu saja, tidak seperti Enikei Village, disana terdapat banyak orang.

“Akhirnya, akhirnya ada peradaban~~~”

Aku menangis sambil gemetaran, karena akhirnya bisa berbicara dengan orang lagi.


…Ini merupakan mimpi yang panjang. Apa kau berfikir seperti itu?

TL : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar